Michael Dell menemukan Dell pada tahun 1984 di Austin , Texas dengan $1000 dan visi unik tentang bagaimana teknologi seharusnya di desain , dibuat , dan di jual. Lebih dari 5.4 juta customer dengan budget IT sekitar 1 miliar dolar per tahunnya.
Dikenal sebagai salah satu manufaktur PC terbesar di dunia , dell telah berkembang bukan hanya menyediakan hardware multi nasional dan provider infrastruktur tetapi juga sebagai pemberi servis dan solusi untuk provider IT.
Rhonda Gass , wakil presiden strategi IT , Teknologi dan pemerintahan Dell telah menyiapkan arah masa depan IT dengan roadmap selama 3 tahun yang di urus oleh tim EA Dell. beberapa programnya adalah :
- Global Quote to Cash
- Global Service Delivery
- Solution Selling
- Global Manufacturing Execution
- Recurring and Usage based transactions
Perusahaan Dell juga melakukan rasionalisasi dimana rasionalisasi adalah kegiatan yang membatu suatu organisasi untuk mengidentifikasi standar apa yang digunakan dimana mereka mengeliminasi hal hal kompleks yang telah mereka buat selama beberapa tahun dengan teknologi yang spesifik yang akan membantu mereka.
Untuk mencapai tujuan perusahaan , Dell butuh untuk merasionalisasi IT infrastrukturnya. Proses transformastif ini memerlukan konsolidasi sistem untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi cost.
Rasionalisasi mencakup memahami keadaan dari portofolio IT organisasi dan proses bisnis dan memappingkan kapabilitas bisnis ke kapabilitas IT. Hal ini di selesaikan dengan mendevelop kriteria penilaian untuk menganalisa portofolio yang sudah ada dan akhirnya memutuskan standar yang akan mendorong organisasi kedepannya. Standar adalah hasil dari pelaksanaan rasionalsiasi
Dalam hal ini tim EA memulai dengan menetapkan visi perusahaan atau sebuah blueprint yang mengacu kepada projek individual. Blueprint ini menjabarkan struktur dari perusahaan mulai dari strategi , goal , objective , model operasi , capabilitas , proses bisnis , informasi aset dan pemerintahan.
Mengunakan blueprint , arsitek perusahaan dapat mengumpulkan semua aplikasi dan teknologi yang di gunakan dan me-mapping aplikasi tersebut ke kapabilitas bisnis agar dapat mengidentifikasi redudansi . Hal tersebut di lakukan agar memudahkan konsolidasi.
Tim EA dell yang terdiri dari arsitek bisnis , informasi , aplikasi dan spesialis infrastruktur menetapkan 5 kunci “process areas” dimana yang mengacu kepada value chain perusahaan yaitu :
- Pengembangan
- Pemasaran
- Penjualan
- Pemenuhan
- Pelayanan pelanggan
Proses penyusunan EA yang di usung Dell juga mencakup penangkapan berbagai macam pandangan dari perusahaan seperti strategi bisnis , kapabilitas , proses bisnis . pengetahuan dan organisasi. dan informasi tersebut digunakan dalam proses pengembangan arsitekur untuk :
- Mengidentifikasi pemilik bisnis dan IT untuk mendukung dan berpartisipasi dalam review arsitektur dan proses transformasi,
- Memprioritaskan area dimana untuk memfokuskan usaha rasionalisasi.
- Mengetahui kapabilitas bisnis dan proses bisnis secara mendalam.
- Mengeliminasi redudansi dan celah di dalam portofolio aplikasi.
- Menyelaraskan inisiatif TI dengan strategi bisnis dan tujuan.
Tim EA juga mencari sesuatu yang dinamakan “capability gaps” dan melaporkannya dengan tim solution architecture , information architecture dan infrastructure untuk kemudian mengisi “gaps” atau celah tersebut. Sedangkan capability gaps itu sendiri adalah suatu celah di dalam suatu kapabilitas perusahaan yang dianggap belum ada / belum mampu untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan belum mampu mencapai hasil yang diinginkan sehingga suatu perusahaan perlu mengisi gap tersebut dengan suatu kapabiltas yang sekiranya mampu memenuhi kebutuhan bisnis tersebut.
Hal tersebut membutuhkan juga tidak lepas dari reference architecture yang terdiri dari :
- Templete
- Petunjuk
- Pola yang memastikan konsistensi projek
- Domain
- Fungsi
Dan dari berbagai hal yang telah di jelaskan maka mengacu kepada siklus arsitektur yang dimiliki oleh Dell yang dimulai dari :
- Penyimpanan portofolio aplikasi
- Disposisi aplikasi
- Mengembangkan arsitektur kedepannya dengan terlebih dahulu mencari dan mengisi capability gaps.
- Mengembangkan rancangan perjalanan selama 3 tahun kedepan
- Mempublikasikan ke pada seluruh bagian perusahaan , mengatur , dan mengawasi jalannya kegiatan agar seluruh kebutuhan dan tunjuan bisnis tercapai
- Melakukan penyimpanan kembali portofolio aplikasi selama proses tersebut berjalan untuk kembali mengulang proses dari awal dan terus berulang sebagai fungsi untuk evaluasi.
Pada banyak perusahaan besar, Enterprise Architecture memerlukan menciptakan peta yang terperinci dan cetak biru mendefinisikan sistem, data dan teknologi aset-baik di negara saat ini dan masa depan mereka yang diinginkan negara. Dell telah menunjukkan, Enterprise Architecture melibatkan lebih bahwa jenis latihan perencanaan rutin. Pada berdirinya adalah visi bisnis yang berasal dari menyeluruh pemahaman tentang bagaimana perusahaan beroperasi. Visi ini mengidentifikasi kemampuan dasar dan mengarahkan proyek IT khusus untuk mewujudkan kemampuan mereka dan memperluas mereka sepanjang perusahaan dengan biaya yang efektif, cara yang konsisten.
Arsitektur enterprise adalah logika pengorganisasian untuk proses bisnis dan infrastruktur TI, memberikan pandangan jangka panjang proses, sistem perusahaan dan teknologi. Berdasarkan ini arsitektur, masing-masing proyek yang dilakukan untuk membangun kemampuan tujuan umum, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Perjalanan transformatif Dell, dipandu oleh tim Arsitektur Enterprise internal, menggemakan Pendekatan yang Oracle merekomendasikan untuk banyak perusahaan besar lainnya. Arsitek perusahaan Oracle menawarkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana teknologi-termasuk portfolio- produk yang luas Oracle dampak proses penyelarasan, pemerintahan, dan bisnis perusahaan-lebar. Oracle terbukti prinsip, peta jalan, dan arsitektur referensi, diambil dari banyak keterlibatan sukses, memungkinkan perusahaan untuk menegakkan praktik terbaik dan mematuhi prinsip-prinsip arsitektur sebagai mereka bergerak dari satu proyek taktis ke yang lain, selalu mempertimbangkan kebutuhan keseluruhan dari perusahaan.
Referensi : IT Transformation at Dell & Oracle Enterprise Architecure Case Study . January 2012 , http://www.oracle.com/technetwork/oea-dell-case-study-1521201.pdf
Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Enterprise Architecure , Prodi Sistem Informasi , Telkom University
Anggota :
- Fernaldi Jonathan (1106130068)
- M Bagas Anggara (1106130163)
Recent Comments